Kamis, 03 Juli 2008

Taubat


Astaghrirullah….
Ternyata kalimat ini begitu ringan
Sejuk terasa mengaliri relung jiwaku
Mengangkat sisi lemahku
Membuka aib yang selama ini tertutup
Dosaku pada-Mu, ya Robb.

Dalam simpuhku, dalam tundukku
Mengapa baru sekarang mampu kulakukan?
Saat tubuh dan jiwa berlumur noda
Seolah tak ada lagi tempat ’tuk kembali
Ke dalam pangkan-Mu, ya Rabb.

Hari-hari yang telah lalu seperti sungai yang mengalir deras
Dosa-dosa berpacu menuju ke muara
Mengotori samudera masa laluku
Mampukah kutemukan lagi dosa-dosa itu?
’Tuk kumintakan ampun pada-Mu.

Jika waktu adalah pedang, ya Robb
Biarlah pedang itu menebas leherku sebelum kumengerti
Sebelum kuterikat hukum-hukum-Mu
Agar dosaku tak mengalir deras
Namun sekarang….
Pedang itu adalah musuhku
Sebelum Engkau terima taubatku.

Robby….
Seandainya masih boleh hamba meminta
Luruskanlah langkah hamba
Dan jangan hentikan
Sebelum Engkau berkata cukup
Untuk taubatku.

PPMH, 24 Juni 2008.

Tidak ada komentar: